Transisi ke 'Awan' Kian Gampang

Jakarta - Kebutuhan informasi yang semakin masif akhirnya memaksa banyak perusahaan untuk berpikir pintar. Ketimbang meningkatkan infrastruktur yang dimilikinya, banyak perusahaan yang kini mulai melirik potensi yang ditawarkan cloud computing.

Namun tentunya tidak mudah bagi perusahaan untuk melakukan transisi dari infrastruktur yang digunakannya menuju komputasi awan. Karena pastinya banyak parameter yang harus disesuaikan dengan platform awan yang akan digunakan.


Untuk mempercepat transformasi sebuah data center, terdapat beberapa faktor yang membuat operator mempertimbangkan arsitektur jaringan baru yang berbeda dari sistem generasi sebelumnya.


Faktor-faktor tersebut adalah: virtualisasi dan beban kerja baru yang mengubah pola dan kebutuhan lalu lintas jaringan, jaringan setara perangkat lunak (Software-Defined Networking atau SDN) dan kemudahan untuk melakukan pemrograman jaringan, konvergensi silo-silo teknologi yang sebelumnya sangat berbeda; dan konsolidasi input/output dengan bermigrasi ke platform server 10GbE.


Seluruh dinamika tersebut pastinya memberikan para CIO tidak hanya tantangan arsitektur, tapi juga pertimbangan-pertimbangan terkait anggaran dan juga operasional.


Peluang inilah yang tengah diintip oleh Dell dengan merilis layanan barunya. Solusi tersebut diharapkan dapat mempermudah proses transisi menuju cloud.


Portofolio jaringan besutan Dell ini diklaim mampu membantu konsumen mempercepat transisi menuju lingkungan komputasi awan dengan platform terkonvergensi dan berkinerja tinggi, serta tervirtualisasi dan privat.


Solusi-solusi terbaru yang ditawarkan Dell tersebut termasuk di antaranya adalah Active Fabric untuk desain SDN dan generasi terbaru manajemen perangkat lunaknya yakni Dell Active Fabric Manager serta platform switching LAN/SAN modular dan Dell Networking S5000.


Dell Active Fabric menyediakan arsitektur jaringan yang datar, cepat, arsitektur jaringan multi-lajur yang fleksibel dan cocok untuk peningkatan traffic data yang kerap terjadi dalam data center tervirtualisasi dan private cloud saat ini.


SDN sendiri merupakan ekstensi logis dari pengembangan fleksibilitas jaringan terbaru yang dimiliki solusi Dell Active Fabric.


Lapisan abstraksi perangkat lunak SDN dirancang untuk melakukan pemrograman secara terbuka, menjadikan infrastruktur tersebut fleksibel dan bisa beradapatasi dengan lingkungan konsumen yang berbeda-beda.


Dell Active Fabric Manager yang merupakan Perangkat Lunak Otomatisasi Fabric Industri Terdepan Dell Active Fabric Manager adalah perangkat lunak industri inovatif yang mengotomatisasi semua tugas yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan, pembangunan, dan pengawasan fabric.


Dell Active Fabric Manager diklaim mampu mengurangi waktu impelementasi hingga 86 persen dibandingkan proses yang seluruhnya dilakukan secara manual.


Sedangkan Dell Networking S5000 adalah Storage Switch yang tampil ramping dan Modular. Dell Networking S5000 dibekali switch LAN/SAN top-of-rack 1U 10/40GbE pertama garapan Dell sendiri yang telah dilengkapi dengan kemampuan asli FC dan FCoE.


"Kami mendobrak pandangan–pandangan konvensional dengan produk-produk dan solusi-solusi baru yang dirancang untuk mempercepat migrasi konsumen kami menuju lingkungan pusat data tervirtualisasi dan komputasi awan," ucap Catherine Lian, Managing Director Dell Indonesia, seperti detikINET kutip dari keterangan tertulis yang diterima.


"Kami sangat gembira dengan produk-produk dan solusi-solusi tersebut, terutama kemampuannya yang dapat menyederhanakan kegiatan operasional, dan meningkatkan kinerja," tandasnya.


(yud/ash)