BlackBerry Messenger Dipecundangi 'Saudara Serumpun'

Jakarta - BlackBerry Messenger akan menjadi layanan instant messaging yang berdiri sendiri setelah dilepas untuk iOS dan Android. Tantangan berat bukan hanya datang dari penguasa platform ini seperti Line atau KakaoTalk, namun juga Kik Messenger.

Kik Messenger merupakan layanan instant messaging yang berlahan mulai merangkak meraih popularitas. Malahan, perusahaan berbasis dari Waterloo, Kanada, ini mampu mengalahkan jumlah anggota pengguna BlackBerry Messenger (BBM).


Dikutip detikINET dari Boy Genius Report, Sabtu (24/8/2013), jumlah pengguna BBM tercatat sudah mencapai 60 juta pengguna. Sedangkan, Kik Messenger sudah mampu merengkuh 80 juta anggota.


Dengan jumlah anggota yang sedemikian besar, pada nyatanya si 'saudara serumpun' hanya memiliki jumlah karyawan tak lebih dari 35 orang sampai saat ini.


Menurut pendiri Kik Messenger Ted Livingstone, mereka mengambil keuntungan dari layanan BlackBerry Messenger yang dikemas eksklusif tersebut.


"Padahal waktu itu tahun 2009, BBM bisa menjadi mobile messaging kalau saja mereka sudah cross-platform," ungkapnya.


Kik baru-baru ini menjadi aplikasi jejaring sosial top-10 di pasar yang beragam seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Swedia dan Mesir. Hal ini juga melonjak di pasar di mana BBM mendominasi, seperti Nigeria dan Uni Emirat Arab.


(tyo/tyo)