Polisi Ingin 'Mengintip' Chat Pengguna, Ini Kata Line

Tokyo - Ratusan juta pengguna sudah dirangkul Line. Sayangnya, di salah satu negara, pengguna Line merasa was-was akibat keinginan pihak otoritas yang ingin 'mengintip' pesan yang dikirim via Line.

Adalah Thailand yang beberapa hari lalu dilaporkan ingin memonitor pesan-pesan yang bersliweran di layanan messaging tersebut dengan alasan keamanan nasional.


"Kami menyadari, semakin banyak tindak kriminal kini melibatkan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan messaging seperti WhatsApp dan Line," kata Pol Maj Gen Pisit Paoin, Komandan Technology Crime Suppression Division (TCSD) Kepolisian Thailand seperti pernah dikutip dari Bangkok Post.


Sontak, hal ini mengunai kritik dari sejumlah pihak. Lantas bagaimana tanggapan Line mengenai hal ini?


"Kami belum menerima permintaan resmi dari kepolisian Thailand," jelas Akira Morikawa selaku CEO Line Corp, saat menjawab pertanyaan dari media yang diundang ke kantor pusat Line di Shibuya, Tokyo, Kamis (22/8/2013).


Ia melanjutkan, pihaknya akan tetap melindungi data pribadi penggunanya kecuali apabila memang ada permintaan dari kepolisian. "Kami tidak akan menguak informasi semacam itu," tegas pria berkacamata ini.


Sejauh ini, Line sudah memiliki ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Negari Gajah Putih sendiri menjadi basis pengguna Line terbesar kedua di dunia setelah Jepang, yakni 18 juta user.


(sha/ash)