BlackBerry: Kami Masih Sangat Kuat!

Jakarta - BlackBerry coba menepis anggapan bahwa produknya mulai tidak laku di pasar Indonesia. Bahkan perusahaan asal Kanada itu mengklaim penjualan dan pangsa pasarnya tetap stabil dalam empat bulan terakhir ini.

"Berbicara mengenai market share kami di Indonesia, dalam empat bulan terakhir ini very stable, very strong, tidak turun," tegas Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiono Handoyo, saat diwawancarai terbatas usai peluncuran BlackBerry Q5 di Gandaria City, Jakarta, Jumat (23/8/2013).


Ia pun menegaskan, definisi market share alias penguasaan pangsa pasar itu bisa saja berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya. "Market share itu penjualan dibagi dengan pasar, definisi antar pemain industri berbeda".


"Kami bermain di pasar USD 150 ke atas, sementara pasar ada yang di bawah USD 150. Tapi kalau dikelompokkan untuk segmen yang lebih spesifik kami tetap optimistis masih yang terbesar. Apalagi penjualan kami masih sangat bagus," katanya tanpa mau menyebut detail angka penjualan.


Maspiono pun tak setuju jika BlackBerry dianggap bakal ditinggalkan penggunanya sejak perusahaan itu berencana membuka akses BlackBerry Messenger (BBM) lintas platform ke iOS dan Android. "Justru dengan BBM cross platform itu bagus karena bisa mengenalkan brand BlackBerry ke penjuru dunia," katanya.


Pria yang sempat berkecimpung di industri consumer goods ini pun optimistis BlackBerry tetap menarik minat pasar di Indonesia karena handset yang ditawarkan memiliki keunggulan spesifik dibandingkan kompetitornya.


"Perlu diingat, BlackBerry yang pertama memperkenalkan push email, messaging the best masih BBM, at least di Indonesia. Kami juga menawarkan experience yang berbeda untuk tiap level segmen. Jika Z10 dan Q10 untuk kalangan premium, kami juga punya Q5 yang lebih affordable," tandas Maspiono yang mengklaim Q5 telah melebihi ekspektasi target dua kali lipat sejak dirilis.


(rou/ash)