Microsoft berencana akan mulai berhenti mendukung Windows XP mulai 8 April 2014. Itu berarti tidak akan lagi patch atau update untuk sistem operasi tersebut.
Dengan kondisi seperti itu Windows XP akan menjadi sistem operasi yang paling rentan dibobol. Hal ini pun ditegaskan langsung oleh Microsoft Trustworthy Computing Director, Tim Rains.
"Salah satu risikonya adalah, penyerang akan memiliki banyak informasi celah yang ada pada Windows XP," tulis Rains dalam blog resmi Microsoft yang dikutip detikINET, Kamis (22/8/2013).
Penjelasan Microsoft cukup beralasan. Pasalnya, setelah menghentikan semua dukungan, maka celah baru yang ditemukan pada Windows XP akan selamanya bolong. Tak ada lagi update untuk menambal.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Microsoft menyarankan para penggunanya untuk melakukan upgrade ke Windows 7 atau langsung ke Windows 8. Dengan program upgrade khusus para pelanggan dijanjikan tidak dikenakan biaya yang mahal.
Berdasarkan data netmarketshare.com, hingga Juni 2013 sebanyak 37,19% pengguna komputer desktop masih memakai Windows XP. Windows 7 menjadi paling dominan dengan share 44,49%, sedangkan Windows 8 hanya 5,4%.
(eno/tyo)