Seorang pria asal Colorado, memperkarakan tombol 'Like' Facebook ke meja hijau. Anthony Ditirro, nama pria tersebut, mengklaim Facebook telah salah mengartikan dirinya menyukai Facebook Page USA TODAY.
Padahal, dia tidak pernah mengklik tombol 'Like' Facebook Page USA Today. Dia bahkan tidak pernah mengunjungi situs media publikasi tersebut. Tak terima dengan kesalahan ini, Ditirro bahkan menuntut ganti rugi.
Adapun ganti rugi yang dimintanya adalah sebesar USD 750. Besaran ini juga berlaku untuk pengguna Facebook lain yang merasa dirugikan, karena 'jempolnya' muncul di iklan atau produk yang sebenarnya tidak pernah mereka 'Like'.
"Meski penggugat tidak punya pandangan negatif terhadap koran USA Today, yang penting diketahui adalah si penggugat bukan pembaca USA TODAY, bukan juga endorser koran tersebut," demikian bunyi gugatan tersebut seperti dikutip dari eWeek, Senin (13/1/2014).
Gugatan tersebut menggarisbawahi, 'Like' palsu masuk dalam pelanggaran terkait dengan privasi dan hak publisitas. Sementara itu, juru bicara Facebook Genevieve Grdina menyebutkan komplain yang diajukan tidak berdasar. Raksasa jejaring sosial ini menurutnya akan melakukan perlawanan.
Bukan kali ini saja Facebook dituntut berkaitan dengan masalah privasi. Sebelumnya, situs besutan Mark Zuckerberg ini juga menghadapi tuntutan serupa karena diketahui membaca pesan pribadi secara sengaja. Ini dilakukan Facebook untuk 'memanen' tombol 'Like' yang sesuai dengan kesukaan si pengguna. Pada akhirnya, cara ini akan menguntungkan Facebook untuk bisnis iklan mereka.
(rns/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!