Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, penjualan tower merupakan salah satu opsi yang akan dipakai perseroan untuk melunasi utang tersebut.
Saat ini, jumlah tower XL Axiata ada 8.500 tower berikut tower milik Axis akan menjadi 10.000 tower.
"Untuk membiayai utang-utang kita sebagai dampak akuisisi ini, kita bisa jual tower. Itu baru opsi ya. Berapanya belum bisa lebih lanjut. Bisa dari cash generator, efisiensi juga," ujar dia RUPSLB di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Dia menjelaskan, utang perseroan tersebut berasal dari pemegang saham Axiata sebesar US$ 500 juta dan sisanya US$ 365 juta dari pinjaman institusi keuangan.
Dia merinci, perseroan telah mendapatkan pinjaman sebesar US$ 300 juta dari DBS Bank. Pinjaman tersebut sebagian digunakan perseroan untuk akuisisi Axis.
"Untuk membiayai akuisisi ini US$ 500 sudah didapatkan dari Axiata dan kita juga sudah dapat pinjaman dari DBS sebanyak US$ 300, sebagian dari pinjaman US$ 300 itu kita gunakan untuk membiayai akuisisi ini," jelasnya.
(drk/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!