Hanya saja, hal ini nyatanya belum cukup untuk mengangkat kembali pamor BlackBerry di bisnis ponsel yang masih terpuruk.
Menurut Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston, BlackBerry perlu melakukan gebrakan dengan cepat terhadap model bisnisnya.
"Mereka (BlackBerry-red.) banyak menghadapi tantangan secara global. Sedangkan di Indonesia pun inovasinya masih ditunggu," kata Alistair saat ditemui detikINET di peresmian kerjasama SingTel Group dan Samsung di Singapura.
Hal ini termasuk untuk memperbaiki hubungan dengan stakeholder terkait, seperti operator telekomunikasi dan distributor agar dapat mencari gaya kolaborasi yang lebih baik.
"BlackBerry sejatinya masih populer di Indonesia. Dan BlackBerry Jakarta diharapkan dapat mengangkat pasar BlackBerry," lanjutnya.
Novrianto Prasetyo, Manager Strategic Brand Bundling Management Telkomsel menambahkan, populasi pengguna smartphone yang berjalan di jaringan Telkomsel masih dikuasai BlackBerry. Sementara Nokia dan Samsung menguntit di posisi kedua dan ketiga.Next
(ash/fyk)