Hal ini dialami sendiri oleh detikcom, Selasa (15/4/2014) pagi ini di ibukota Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, di layar ponsel tertulis 'emergency call' sejak 06.45 WITA. Hingga pukul 09.16 WITA, sinyal tidak kunjung didapat. Padahal, hari-hari sebelumnya full bar.
"Sudah nggak heran lagi sering hilang sinyal Indosat di sini. Berjam-jam hilang, sudah lama seperti tidak ada yang mengurus soal jaringan," kata warga Tideng Pale, Lukman, dalam perbincangan bersama detikINET di sekitar Dermaga Speedboat Tideng Pale, Selasa (15/4/2014).
Buruknya kualitas sinyal dinilai sangat mengganggu komunikasi sehari-hari. Puncaknya, insiden tumbangnya jaringan Indosat di awal April lalu membuat dia terpaksa harus menggunakan provider lain sebagai nomor cadangan.
"Makanya itu saya bilang Indosat di sini tidak heran lagi kalau sering hilang sinyal. Kadang sinyal ada, koneksi data tidak bisa jalan. Mau dapat sinyal 3G, di sini belum ada Indosat 3G," gerutu Lukman.
"Tinggal di sini memang harus punya dua kartu. Kalau cuma andalkan Indosat sebagai nomor utama, tidak bisa. Saya gunakan provider kartu lain gara-gara waktu jaringan Indosat tumbang itu," imbuhnya.
Frederik, warga Tideng Pale lainnya mengatakan, sayang sekali Indosat sebagai salah satu operator terbesar tidak serius membenahi masalah jaringan ini. Sebab kalau begini terus, pelanggan yang dirugikan.
"Menelpon putus karena sinyal hilang, signal ada tapi koneksi data tidak jalan, sudah sering. Padahal pulsa ada dan kita bayar di depan untuk berlangganan internet," sahut Frederik.
"Sebenarnya hilang sinyal seperti ini tidak hanya di Tideng Pale saja. Kalau kita ke Kabupaten Bulungan sekitar 4 jam dari Tideng Pale, juga kita alami kejadian yang sama. Sinyal sering hilang nggak jelas padahal tinggal di ibu kota kabupaten," ia melanjutkan.
Masih dari pengamatan detikcom, sinyal Indosat akhirnya kembali on service pukul 09.16 WITA. Praktis selama itu, ponsel tidak dapat digunakan sama sekali akibat tidak adanya sinyal. (ash/ash)
