Temuan mengerikan itu dituliskan pada blog keamanan internet Sophos. Di situ tertulis beberapa kemungkinan soal aplikasi yang menyusup ke dalam sistem operasi Android, seperti kamera pengintai.
Program pengintai tersebut sebenarnya mirip dengan aplikasi kamera pada umumnya, hanya saja ia bisa aktif meski ponsel dalam keadaan tertidur. Lebih mengerikannya lagi, program jahat itu bisa saja diaktifkan oleh pembuatnya dari jarak jauh.
Program seperti itu sebenarnya bukan hal baru, dan sudah banyak ditemukan pada komputer berbasis Windows, namun dengan semakin tingginya pemakai Android membuat para penggunanya menjadi incaran baru para penjahat cyber.
Android sendiri sebenarnya sudah punya proteksi untuk mengantisipasi hal itu, yakni dengan tidak mengizinkan kamera berjalan tanpa memperlihatkan preview di layar. Tapi peretas punya cara untuk mengakali proteksi tersebut.
Seperti dikutip detikINET, Selasa (3/6/2014), aplikasi buatan peretas itu menggunakan preview sebesar 1x1 pixel, sangat kecil. Bahkan nyaris tak terlihat untuk ponsel-ponsel terkini yang sudah menggunakan resolusi HD.
Untuk menghindari aplikasi jahat semacam itu para pengguna Android disarankan untuk lebih berhati-hati, misalnya hanya mengunduh aplikasi melalui Google Play Store. Jika dirasa tidak cukup maka bisa menggunakan aplikasi perlindungan yang disediakan oleh pihak ketiga.
(eno/ash)
