Dia adalah model asisten pribadi di smartphone yang bisa membantu di kehidupan nyata. Cortana merupakan produk yang digodok selama dua tahun dengan tim besar yang terdiri dari ilmuwan hebat di Microsoft. Dia adalah respons Microsoft untuk menantang Siri dan Google Now.
Cortana adalah seorang wanita. Asal-usulnya terinspirasi dari salah satu karakter di video Game Halo -- yang juga merupakan besutan original dari studio pengembang Microsoft.
Menyebut Cortana yang merujuk sebagai perangkat lunak smartphone, agaknya begitu canggung menyebutnya sebagai 'dia', 'wanita' atau lain sebagainya seolah-olah Cortana memang hidup di sebelah penggunanya. Tapi begitulah Cortana, Microsoft dengan bangganya menyebut sebagai Artifical Intellegence.
Fungsi Cortana sepertiasisten digital pada umumnya, seperti mencatat, mendikte pesan dan menawarkan peringatan kalender dan pengingat lainnya.
Tapi karakteristik paling menonjol adalah kemampuan untuk memulai percakapan santai, dan Microsoft menaruh harapan besar dari kerja keras untuk fitur ini.
"Percaya diri, peduli, kompeten, loyal, suka membantu, tapi tidak suka memerintah," papar Susan Hendrich untuk menggambarkan sifat Cortana. Hendrich sendiri merupakan manajer proyek yang bertugas mengawasi kepribadian Cortana.
Microsoft boleh mengklaim dan sekaligus bangga menyebutkan bahwa Cortana adalah asisten digital di Windows Phone yang paling luwes dan juga memiliki sisi-sisi manusiawi.
"Dia ingin belajar dan dapat benar-benar lucu, membumbui jawabannya dengan olok-olok atau jawaban cerdas," kata Hendrich .
(tyo/ash)