Balon udara tersebut adalah bagian dari 'Project Loon', sebuah usaha Google untuk menghadirkan akses internet lewat angkasa di kawasan terpencil. Balon udara ini kabarnya akan memakai frekuensi khusus agar diterima dengan baik hingga ke darat.
Balon itu awalnya diterbangkan di atas wilayah sub-Sahara di Afrika dan Asia Tenggara, tempat dimana internet mungkin masih menjadi barang mewah karena infrastruktur yang belum memadai.
Namun kini balon tersebut diterbangkan juga di Amerika Serikat, tepatnya di Yakima, negara bagian Washington. Tapi nahas, balon yang tahan terbang hingga 100 hari itu mengalami masalah saat ingin mendarat.
Balon udara berukuran besar itu menghantam kabel listrik dan menyebabkan korsleting. Akibatnya, sejumlah rumah di sekitar arena itu pun mengalami pemadaman listik hingga 5 jam lamanya.
Melihat kekacauan tersebut, Google berupaya cepat memulihkan keadaan. Bahkan menurut The Verge, yang dikutip detikINET, Rabu (4/6/2014), Google secara cepat langsung menyeterilkan lokasi kejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Hanya saja para warga merasa kesal, karena dipaksa hidup tanpa listrik selama beberapa jam.
(eno/ash)