M. Budi Setiawan (rou/detikINET)
Mau dikasih di mana lagi? Sudah habis di 1.800 MHz," kata Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan, di sela Indonesia Cellular Show 2014 di Jakarta.
Tri yang tengah menggelar uji coba layanan 4G LTE sejak 1 Mei hingga 31 Juli 2014 di Yogyakarta dan Bali, berharap bisa mendapat tambahan spektrum dari 10 MHz yang dimilikinya saat ini.
"Jika Tri ingin menggelar LTE dengan frekuensi yang ada kita persilakan, sekarang mereka (Tri-red.) kita ijinkan trial terbatas kan. Soalnya ke depan itu di 1.800 MHz memang akan dijadikan untuk teknologi netral, jelas Budi.
Menurutnya, untuk menggelar LTE sekarang tak lagi harus membutuhkan alokasi frekuensi sebesar 20 MHz karena teknologi sudah semakin maju. Sekarang bisa kok cuma 5 MHz untuk LTE, jelasnya.
Director Intercarrier & Goverment Relation Tri Indonesia Chandra Aden mengatakan untuk uji coba LTE di Yogyakarta dan Bali saat ini pihaknya dibantu oleh vendor Nokia dan Huawei. "Kita gunakan 5 Mhz untuk LTE. Lumayan bagus kinerjanya. Saya rasa 5 MHz itu juga sudah cukup, katanya.
Seperti diketahui, Tri hanya memiliki frekuensi 10 MHz di 1.800 MHz untuk 2G dan 10 MHz di 2,1 GHz untuk 3G. Menurut Presiden Direktur Tri Manjot Mann, ada dua elemen krusial yang dibutuhkan untuk LTE yakni kesiapan perangkat dan spektrum.
Kami telah siap untuk berinvestasi dalam hal pengadaan perangkat, sekarang kami menunggu langkah pemerintah untuk menentukan realokasi spektrum yang akan dipergunakan oleh Indonesia untuk teknologi LTE," ujarnya.
"Harapan kami tentunya pemerintah mampu bijak dalam menetapkan alokasi jatah spektrum yang sesuai porsi bagi seluruh provider telekomunikasi, kata Mann lebih lanjut.
(rou/ash)