"Soal slot orbit, kami sudah terima surat klarifikasi dari pemerintah. Di surat itu disebutkan alasan penarikan karena alasan strategis negara," ungkap Direktur Utama Indosat Alexander Rusli di sela Indonesia Cellular Show 2014, di Jakarta.
Menurutnya, keluarnya surat itu membuat Indosat menjadi lega karena selama ini terkesan slot orbit ditarik karena Indosat dianggap tak bisa memenuhi persyaratan dari pemerintah sebagai pengelola slot orbit.
"Surat itu menjadi pegangan kami untuk menjelaskan ke mitra," kata Alex lebih lanjut.
Meski tak lagi menjadi pengelola slot orbit, Indosat mengaku tetap optimistis bisa terus berbisnis satelit karena masih ada Palapa D dan bisa menyewa transponder ke operator lain untuk menutup kekurangan kapasitas.
"Bisnis satelit itu berkontribusi sekitar 1% bagi total omzet. Kami tetap optimistis masih terus kompetitif," tegasnya.
Seperti diketahui, setelah pemerintah menarik slot orbit 150,5 BT dari Indosat dan dialihkan ke BRI, bank pelat merah itu langsung mengumumkan rencananya dalam berbisnis satelit.
Disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, BRI langsung bekerjasama dengan Space System Loral LLC (SSL) untuk membangun satelit dan perusahan peluncur roket asal Prancis, Arianespace, untuk meluncurkan satelit BRISat pada 2016 mendatang.
Pemerintah sendiri memberikan tenggat waktu dua tahun kepada BRI untuk menghadirkan stasiun bumi pasca mendapat hak mengelola slot orbit 150,5 BT.
(rou/ash)