Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Peter berdiskusi serta bertukar pengalaman, antara lain tentang cerita sukses kandidat dan partai politik di dunia dalam memanfaatkan Twitter sebagai wadah kampanye politik.
Jokowi mengatakan, Twitter adalah salah satu kanal media sosial yang sangat penting dalam proses demokrasi dan dalam menjaga kebebasan untuk menyampaikan pendapat, termasuk kritik terhadap pemerintah.
"Dan dalam periode sekarang ini, Twitter menjadi salah satu sarana terpenting bagi kegiatan kampanye oleh calon-calon presiden," kata Jokowi.
"Oleh karenanya kami ingin menjadikan Twitter sebagai alat pendidikan politik kepada rakyat tentang pentingnya menyampaikan aspirasi secara santun dan terhormat di ranah publik," lanjutnya, dalam keterangan tertulis .
Pertemuan antara Twitter dan Jokowi juga mendapat perhatian dari beberapa relawan Jokowi yang aktif di Twitter. Relawan-relawan ini memiliki follower yang sangat besar dan mencapai jutaan di seluruh Indonesia, dan aktif terlibat dalam percakapan-percakapan digital terkait pemilu presiden mendatang.
“Saya pribadi sangat berterima kasih kepada jutaan relawan pendukung saya di Twitter yang sudah bertahun-tahun setia mendukung saya, bahkan sejak sebelum pencalonan presiden ini dimulai," tutur Jokowi.
“Dan saya selalu mengingatkan kepada mereka untuk tidak pernah berhenti menjunjung tinggi sopan santun apabila bertutur tentang politik di kanal media sosial," pungkasnya.
(ash/fyk)