Hal itu coba dibuktikan AMD lewat Kaveri FX. Meski cepat dan bertenaga, prosesor ini diklaim tetap hemat daya. Dan berkat kemampuannya bekerja bisa lebih cepat dan efisien.
"Cara terbaik untuk hemat energi adalah membuat kerja diselesaikan secepat mungkin, kemudian berhenti," ujar Kevin Lensing, Senior Director, Mobility Product Line Client Global Business Unit AMD, di Taipei, Taiwan.
Kaveri ini bisa cepat karena menjadi prosesor APU pertama yang memanfaatkan arsitektur Heterogeneous System Archotecture (HSA), sebuah sistem yang mampu meningkatkan komunikasi antar chip. Ujung-ujungnya performa komputer pun bisa lebih baik.
Menggabungkan CPU dan GPU dalam satu kemasan (APU) juga turut meningkatkan efisiensi. Sebelum ada prosesor APU, komputer biasanya mengandalkan CPU untuk bekerja. Sedangkan untuk memainkan program mulimedia yang berat, seperti game, komputer akan ditambah dengan prosesor grafis atau dikenal dengan GPU.
AMD kemudian mengembangkan APU ini lebih lanjut, dimulai dengan Kaveri yang dioptimalkan dengan HSA. Selain itu HSA juga memudahkan para pengembang program karena tidak perlu mengatur yang bekerja atu CPU atau GPU.
"Kami yang membereskan (GPU atau CPU). Anda tak perlu tahu mana yang bekerja, CPU atau GPU," jelas Lensing.
Dibanding generasi sebelumnya, AMD FX ini diklaim lebih hemat 30% dalam system compute per watt dan 40% dalam kinerja grafis per watt. Dan jika diadu dengan prosesor setingkat dari merek lain, AMD mengklaim prosesor Kaveri FX ini memiliki kinerja grafis 58% lebih bagus.
(nk/eno)