Bekerja dari Luar Kantor Jadi Tren di Asia Pasifik

Jakarta - Bekerja dari luar kantor menggunakan perangkat sendiri mulai jadi tren baru di kawasan Asia Pasifik. Hal itu bisa dilihat dari grafik pertumbuhan yang dilansir badan riset International Data Corporation (IDC).

Dalam laporan terbaru IDC terlihat, tren Bring Your Own Device (BYOD) di Asia Pasifik terus menunjukkan pertumbuhan sejak 2014 hingga 2015 mendatang berkat terus tingginya penetrasi smartphone dan tablet.


Perangkat yang paling banyak digunakan porsinya untuk menunjang tren BYOD ini antara lain smartphone sebanyak 22,5%, disusul tablet 4,9%, dan notebook 11,7%.


"Pengguna saat ini sudah banyak memanfaatkan perangkat untuk multitasking. Sepertinya di 2014 ini BYOD terus naik dan akan stabil di 2015 mendatang, kata Research Manager for Enterprise Mobility IDC Asia Pacific, Ian Song seperti detikINET kutip Cellular-News, Sabtu (7/6/2014).


Menurutnya, korporasi di kawasan Asia Pasifik juga mulai terbuka untuk mengadopsi BYOD guna mendapatkan efisiensi. Hampir 60% dari korporasi yang kami survei menyatakan ada kebijakan soal mobilitas dari BYOD, katanya.


Pendorong BYOD ini juga tak bisa dilepaskan dari tingginya penggunaan smartphone di korporasi. Diperkirakan ada sekitar 155 juta pengguna smartphone mengadopsi BYOD yang tumbuh 40,4%, sedangkan tablet sekitar 4 juta unit atau tumbuh 62,7%. Sementara notebook 3,1 juta unit atau turun 20%.


"Adopsi BYOD dengan smartphone akan mencapai puncaknya pada 2016 ke 2017, dan tablet di 2017 ke 2018," paparnya lebih lanjut.


Ditambahkannya, BYOD akan bisa diterima korporasi jika ada kompromi antara pengguna terhadap perangkat yang dipilih dan isu keamanan yang mengiringinya. Solusi dari hal itu adalah model hybrid atau dikenal Choose Your Own Device (CYOD).


"Kami lihat di Singapura dan Australia akan ada penurunan adopsi BYOD karena pasar perangkat mulai jenuh di 2016. Saat itu, model hybrid mulai dilirik, pungkasnya.


(rou/ash)