Para pengusaha telekomunikasi yang tengah berada di Penang, Malaysia untuk mengikuti FTTH Council Asia Pacific Conference mengungkapkan perhatiannya terhadap suhu politik Indonesia. Sebab presiden yang akan terpilih nanti akan menentukan kebijakan Indonesia di sektor komunikasi dan jaringan.
"Indonesia sekarang sedang dalam proses politik, kami pengusaha masih wait and see," kata Vice President of Product Management Broadband Network Solution Division TE Conectivity, Mark Hesling di hotel Equatorial, Penang, Malaysia, Kamis (5/6/2014).
Menurut Mark, pangsa pasar di Indonesia dalam hal penggunaan fiber optik untuk distribusi akses internet saat ini cukup signifikan. Bahkan, tahun 2013, TE mencatat penjualan senilai lebih dari USD 2 juta di Indonesia.
"Masyarakat Indonesia banyak yang membutuhkan akses internet dengan kecepatan tinggi dan stabil. Saya rasa jumlah pengguna fiber akan semakin meningkat di Indonesia," jelasnya.
Namun lagi-lagi, Mark mengaku masih akan menunggu hasil pilpres di Indonesia. Dia harus tahu apakah presiden yang terpilih bakal memprioritaskan untuk menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi atau tidak.
(kha/ash)