Seperti detikINET kutip dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia, Selasa (5/8/2014), pemasok utama pendapatan dari operator seluler CDMA itu berasal dari layanan data sebesar Rp 1,137 triliun atau berkontribusi sekitar 80% bagi total omzet.
Kontribusi pendapatan lainnya berasal dari layanan suara (voice) sebesar Rp 147,2 miliar, pesan singkat (SMS) Rp 82,5 miliar, abonemen Rp 10 miliar, serta interkoneksi Rp 43,22 miliar.
Positifnya kinerja keuangan Smartfren dalam enam bulan terakhir ini juga membuat operator dengan kode emiten FREN itu berhasil menekan kerugian yang dideritanya hingga 22% menjadi Rp 652,14 miliar dari posisi Rp 831 miliar di periode sama 2013.
Di pos rugi usaha juga terjadi penurunan 34% atau menjadi Rp 515,567 miliar dibandingkan posisi sama tahun lalu sebesar Rp 786,9 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2014, akumulasi defisit perusahaan tercatat sekitar Rp 11,151 triliun.
(rou/ash)