Seperti yang dilansir oleh Reuters, Minggu (3/8/2014), tujuan utama dari aksi protes itu adalah menolak akuisisi serta pemecatan besar-besaran yang dilakukan oleh Microsoft, yang sebagian besar menimpa karyawan Nokia.
"Para pendemo meneriakkan aspirasinya selama lima jam, sampai suaranya habis," ujar salah seorang peserta demo yang menolak memberikan identifikasinya itu.
17 Juli 2014 lalu Microsoft mengumumkan PHK besar-besaran itu. Sekitar 18 ribu karyawan Microsoft akan kehilangan pekerjaannya, dan dari jumlah tersebut, 12,5 ribu di antaranya berasal dari divisi ponsel Nokia, yang diakuisisi oleh Microsoft beberapa bulan sebelumnya.
Selain aksi demo itu, menteri keuangan Finlandia, Antti Rinne, juga mengungkapkan kekecewaannya atas PHK besar-besaran yang dilakukan Microsoft. Itu karena dari sekitar 12,5 ribu eks karyawan Nokia yang menjadi korban PHK Microsoft, 1.100 di antaranya berbasis di Finlandia.
"Dapat dikatakan bahwa kami telah dikhianati. Pada saat kesepakatan antara Nokia dan Microsoft diumumkan, mereka mengatakan telah berkomitmen terhadap keahlian orang Finlandia. Namun sekarang tampaknya komitmen ini tidak dipenuhi," ujar Rinne ke surat kabar Finlandia Kauppalehti yang dilansir Uber Gizmo, Senin (21/7/2014).
Ini adalah salah satu langkah yang dilakukan oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, agar perusahaannya itu tetap bisa bersaing dengan perusahaan teknologi lainnya. Di awal tahun 2014 Microsoft memang mengatakan bahwa mereka akan melakukan penghematan sebesar USD 600 juta per tahun.
(asj/fyk)
