Lobang Mata-mata di Teknologi Pelacakan Diri

Jakarta - Sudah membakar berapa banyak kalori hari ini? Atau sudah seberapa jauh Anda berlari? Nah, aktivitas 'quantified self' alias melacak diri sendiri tengah memasuki masa keemasan saat ini.

Banyak orang kini menggunakan perangkat dan aplikasi pelacakan diri sendiri untuk memantau segala sesuatu, mulai dari kegiatan fisik, tidur, mood hingga kesehatan mental.


Tapi tahukah Anda, bahwa dengan biaya kurang dari USD 75 dan sedikit melek teknologi, seseorang dapat menciptakan alat yang melacak dan memindai orang-orang di sekitar mereka yang menggunakan perangkat pelacakan diri ini?


Menurut Symantec, setiap hari jutaan orang di seluruh dunia secara aktif merekam setiap aspek kehidupan, pemikiran, pengalaman dan pencapaian mereka dalam aktivitas yang disebut sebagai pelacakan diri sendiri/self-tracking atau dikenal juga sebagai quantified self/life logging.


Mereka yang melakukan pelacakan diri sendiri melakukan hal tersebut dengan berbagai alasan. Dengan adanya data pribadi yang dibuat, dipindahkan dan disimpan dalam berbagai lokasi berbeda, privasi dan keamanan merupakan pertimbangan penting pagi pengguna perangkat tersebut.


Symantec mengklaim telah menemukan risiko keamanan dalam sejumlah perangkat dan aplikasi pelacakan diri sendiri. Salah satu temuan paling signifikan adalah bahwa semua perangkat pelacakan aktivitas yang dikenakan di tubuh, termasuk perangkat-perangkat yang berasal dari brand-brand terkemuka, rentan terhadap pelacakan lokasi.


"Para peneliti kami membuat sejumlah perangkat pemindaian dengan menggunakan mini komputer Raspberry Pi dan ketika alat ini dibawa ke event-event atletik dan ruang publik yang sibuk, para peneliti kami menemukan bahwa pelacakan individu mungkin dilakukan," ungkap Symantec, dalam keterangan resminya.Next


(ash/fyk)