Salah satu contohnya, negara tetangga Korea Selatan ini memproduksi tablet sendiri. Mulai dari produksi hingga penjualannya, diawasi langsung oleh pemerintah.
Samjiyon, demikian nama tablet tersebut, dijual seharga USD 200 atau sekitar Rp 2,3 jutaan (USD 1 = Rp 11.726). Tak seperti tablet di pasaran pada umumnya, akses informasi di dalamnya pun diatur oleh pemerintah.
Tak ada koneksi WiFi. Untuk internetan, tablet dirancang untuk terkoneksi dengan jaringan lokal yang dikendalikan penuh oleh pihak berwenang. Produksi perangkat ini sendiri dikelola oleh Kementerian Informasi Korea Utara.
Samjiyon memiliki layar 7 inch, prosesor 1,2GHz dengan RAM 1GB, kapasitas penyimpanan internal 16 GB dan menggunakan sistem operasi Android. Namun tidak dijelaskan versi Android apa yang dipakai.
Seperti dilansir News Softpedia, Selasa (5/8/2014), tidak ada keterangan mengenai resolusi layar tablet tersebut. Namun kabarnya terbilang rendah, sekitar 800 x 600 pixel.
Di dalam Samjiyon ada 500 kamus dan cukup banyak eBook dengan sejumlah karya penulis ternama yang tersedia secara pre-install. Meski diawasi pemerintah, pengguna masih bisa menikmati aplikasi populer seperti Angry Birds.
(rns/ash)