Selfie Bikin Kamera Utama Jadi Sia-sia

Jakarta - Bisa dibilang demam selfie sukses menginfeksi semua pengguna smartphone di seantero bumi. Mulai dari remaja hingga orang tua, orang biasa hingga figur ternama keranjingan untuk melakukannya.

Lantas, bagaimana nasib kamera utama ponsel yang justru diagung-agungkan oleh produsennya?


Hampir semua produsen ponsel pasti menonjolkan kemampuan kamera ponsel garapannya yang menyodorkan resolusi tinggi, bahkan ada yang menyentuh 20,1 MP. Tak cuma itu, sensor dibaliknya juga umumnya dijejali berbagai fitur canggih.


Ironisnya, hadirnya demam selfie justru membuat kamera utama ponsel nan canggih tersebut seakan tak ada gunanya. Ketimbang menjepret keadaan di sekitarnya dengan kamera utama ponsel, banyak pengguna mungkin lebih suka selfie dengan kamera depan yang kemampuannya cenderung pas-pasan.


Apalagi semenjak muncul fenomena tongsis, berfoto-foto ramai-ramai bersama teman-teman pun kini menggunakan kamera depan yang notebene adalah kamera sekunder. Kamera utama ponsel yang umumnya menyodorkan hasil lebih bagus tak lagi jadi pertimbangan kala demam selfie melanda.


Sayangnya banyak produsen ponsel yang belum sepenuhnya memanfaatkan fenomena selfie tersebut. Produk garapannya masih dibekali dengan kamera depan dengan kemampuan yang terbilang biasa saja.


Meski begitu, beberapa produsen sudah mulai meningkatkan kamera depannya hingga 5 MP namun tetap saja sebagai kamera sekunder yang tak terlalu canggih.Next


(yud/ash)