Kritik Open BTS, Menkominfo Bela Pemblokiran

Jakarta - Menkominfo Tifatul Sembiring angkat bicara soal isu hangat yang sempat menjadi kontroversi belakangan ini. Misalnya saja, tentang Open BTS dan pemblokiran konten dan situs negatif di internet.

“Soal open BTS, jangan mengaku produk sendiri. Ilmuwan itu harus jujur dan ilmiah, ini kreativitas Harvind Samra dan David Burgess," tulisnya lewat akun Twitter @tifsembiring.


Tudingan ini jelas dialamatkan kepada para pegiat Open BTS. Khususnya Onno Widodo Purbo yang belakangan namanya juga diapungkan untuk menjadi calon pengganti Tifatul sebagai Menkominfo.


"Saya tidak menolak open BTS, tapi karena menggunakan frekuensi, maka harus ada izin spektrum. Ini berlaku bagi semua pihak tanpa kecuali,” tegasnya baru-baru ini.


Sedangkan terkait blokir konten, Menkominfo menegaskan, ada mekanismenya. "Ada Tim Trust positif di bawah Ditjen Aptika, ada aturannya dalam UU, PP dan lainnya. Selama ini hal tersebut diatur dalam peraturan Dirjen Aptika, lalu dinaikkan jadi PM. Ada aduan masyarakat melalui pengaduan konten negatif. Ada lembaga-lembaga yang berwenang meminta pemblokiran,” jelasnya.


Ditambahkannya, tim Trust Positif mengawasi terus konten yang beredar, dan tidak perlu izin menteri untuk memblokir sesuatu yang memang jelas konten negatif.


Seperti diketahui, selama menjadi Menkominfo, Tifatul memang banyak mendapatkan serangan dari para warga internet khususnya tentang tata kelola internet di Indonesia. Kasus terakhir yang marak diperdebatkan adalah masalah pemblokiran situs Vimeo.


“Ada kritik yang membangun dan bernada menjatuhkan. Saya mengamati ini. Ada yang kebelet sekali jadi menteri. Silakan, bungkus. Tentang yang tidak puas dengan kinerja saya sebagai Menkominfo, saya ucapkan terimakasih atas segala masukannya. Saya sendiri juga belum puas. Saya tidak akan mengajukan diri jadi menteri. Saya ditugaskan partai dalam KIB ke-2 ini. Saya tidak akan mengemis untuk urusan ini,” tegasnya.


(rou/fyk)