Ajit bukan muka baru di EMC. Ia sudah 14 tahun bergabung dengan perusahaan ini. Ia mulai bergabung pada 2001 silam dan memegang berbagai peranan di layanan profesional dan penjualan EMC, serta pernah menjabat Global Services Director dan Global Leader of the Managed Residency Business.
Saat ditemui detikINET di kantornya, Ajit mengaku sudah cukup kenal Indonesia. Ia sering kali berkunjung ke sini. "Pertama kali ke Indonesia tahun 1994, saat itu saya masih sekolah" ujarnya.
Meski sudah cukup kenal, Ajit mengaku, tetap mendapatkan tantangan tersendiri saat dipercaya menduduki jabatan Managing Director di EMC Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki karakteristik yang unik dibanding negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Penduduknya lebih dari 240 juta jiwa dan memiliki wilayah sangat luas. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Pengadopsian teknologi sendiri juga cukup baik. Kondisi tersebut, membutuhkan penanganan yang berbeda. Tantangan sekaligus peluang," kata Ajit
Didaulat menjadi orang nomor satu di EMC Indonesia, Ajit mengaku punya tugas yang cukup berat. Pasalnya perusahaannya tengah berada di posisi puncak sebagai penyedia layanan cloud bagi enterprise. Menurutnya, mempertahankan jauh lebih lebih sulit dari pada merebut posisi puncak.
"Tidak hanya mempertahankan posisi, tapi juga dituntut untuk meningkatkan nilai pertumbuhan menjadi lebih baik dari sebelumnya," kata pria yang berdomisili di Singapura ini.Next
(ash/ash)