Menurut Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra, tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi para pelaku usaha di Indonesia, termasuk di bidang teknologi informasi (TI).
"Banyak institusi yang menunda belanja TI karena situasi politik, ditambah lagi dengan fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Tetapi semua itu berhasil kami lalui di tahun 2014 dengan pertumbuhan kinerja menggembirakan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (25/3/2015).
Ia mengungkapkan, penopang keuntungan di 2014 berasal dari penjualan bersih dan pendapatan jasa sebesar Rp1,97 triliun atau naik 30,6% dari Rp1,50 triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini berasal dari penjualan perangkat keras, serta bertumbuhnya penjualan solusi dan jasa, termasuk managed services.
Dengan peningkatan tersebut, Laba Kotor Konsolidasi Perseroan juga meningkat 16,3% dari Rp171,58 miliar menjadi Rp199,63 miliar. Laba yang Diatribusikan pada Entitas Induk meningkat 26,0% menjadi Rp71,43 miliar dari Rp56,70 miliar sehingga Laba Per Saham juga turut naik dari Rp34/saham menjadi Rp38/saham
Lebih lanjut Wahyudi mengatakan untuk semakin meningkatkan kinerjanya, Perseroan semakin fokus pada penyediaan solusi dan services, khususnya terkait cloud, big data dan analytics, security, dan mobility, serta Business Process Managed Services.
Pengembangan layanan perbankan juga terus dilakukan Multiplar dengan mengacu pada tren perbankan, seperti layanan untuk e-money dan branchless banking. Untuk melengkapi layanan di bidang data center, Perseroan juga memiliki layanan IT Consulting Disaster Recovery Planning (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC).Next
(rou/rou)