Transformasi ini juga ditegaskan dengan rencana pembangunan pabrik ponsel seluas 8 hektar di Semarang, Jawa Tengah.
PT Aries Indo Global (AIG), yang membawahi Evercoss mengatakan, perubahan sengaja dilakukan agar perusahaan dapat lebih berbicara di pasar internasional. Tagline 'go international' pun ditancapkan untuk penyemangat visi penjualan ke luar negeri.
"Kita tidak ingin hanya besar di pasar nasional. Tapi harus memilik semangat bahwa anak bangsa ini mampu dan mau bersaing di pasar internasional,” ungkap Janto Djojo, Chief Marketing Officer Evercoss, dalam keterangannya, Selasa (24/9/2013).
Spirit Go International didasari juga oleh realitas pasar smartphone dan tablet yang kian pesat. Petumbuhan smartphone dan tablet begitu fenomenal. Pasar inilah yang ditangkap sebagai peluang oleh Evercoss.
Ponsel dengan brand Cross yang masih beredar di pasar dijamin oleh AIG untuk tetap mendapatkan pelayanan yang sama dengan ponsel dengan brand Evercoss. Dengan demikian pengguna ponsel dengan brand Cross tidak perlu risau.
Sementara untuk rencana pembangunan pabrik ponsel di Semarang, AIG menyiapkan investasi lebih dari Rp 1 triliun. Dengan pendanaan berasal dari kas internal perusahaan dan pinjaman dari bank dengan rasio 50:50.
Menurut rencana, pabrik tersebut akan mulai berproduksi tahun 2014. Dimana pada tahap pertama akan diproduksi 10 line ponsel atau setara 500.000 hingga 600.000 unit dan dapat membuka lapangan kerja sampai 1.000 orang.
Untuk saat ini, Evercross masih menggantungkan produksi ponselnya dari partner manufaktur di China. Diharapkan dengan adanya pabrik ini, dalam jangka waktu 3-4 tahun ke depan sudah 100% produksi ponsel Evercoss dilakukan di Tanah Air.
(ash/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!