Bernhard Siagian, Country Manager Qualcomm Indonesia, belum mau menyebut secara detail 'harga murah' yang akan dibanderol untuk ponsel LTE tersebut, meski diakui cukup signifikan ketimbang harga yang ditawarkan vendor ponsel merek global.
"Kami belum boleh bilang siapa local brand yang jadi mitra kami. Harganya tentu akan lebih murah dibandingkan ponsel teman-teman dari tier-1 seperti Samsung, Nokia, BlackBerry, Apple," ujarnya di sela acara Innovation Qualcomm di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Kontribusi Qualcomm dalam kerja sama ponsel LTE ini dengan menyediakan chipset Snapdragon 800 dengan teknologi RF 360 yang diklaim lebih hemat daya baterai namun punya kemampuan yang sangat mumpuni untuk mobile network di LTE.
Soal harga, ponsel LTE diakui Andreas Djiwandono, Direktur Samsung Media Solutions, memang lebih mahal ketimbang ponsel 3G yang ada di pasaran Indonesia saat ini.
"Bedanya bisa Rp 2 juta antara Galaxy S4 yang 3G dengan yang LTE. Harganya masih tinggi, mungkin juga karena faktor dolar AS yang sedang naik," katanya kepada detikINET saat uji coba LTE di Bali.
Sementara menurut John Stefanac, Head of Southeast Asia and Pacific Qualcomm, chipset prosesor hanya 15% dari total komponen yang ada di smartphone. Meski hanya porsi kecil, namun 'otak' prosesor ini jadi bagian penting dari smartphone yang telah mengubah kehidupan manusia.
(rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!