Twitter Alerts bekerja dengan muncul pada ponsel pelanggan dalam bentuk notifikasi pesan dan/atau SMS ketika akun pihak berwenang menandai Tweet-nya sebagai peringatan.
Peringatan akan muncul berbeda dari Tweet biasa pada timeline halaman utama Anda dan mereka ditandai dengan ikon bel berwarna oranye.
Layanan Twitter Alert tersedia untuk institusi lokal, nasional dan internasional yang menyediakan informasi penting kepada masyarakat umum. Yang memiliki prioritas akses ke fitur ini adalah:
-. Penegak hukum dan badan penyelamatan publik.
-. Lembaga manajemen darurat.
-. Pemerintah daerah beserta lembaga dan perwakilannya.
-. Lembaga negara dan regional, yang menyediakan layanan publik.
-. Lembaga nasional dan lembaga sosial masyarakat terpilih.
Saat ini, lebih dari 100 LSM dan instansi pemerintah yang berpartisipasi di Amerika Serikat, Jepang dan Korea dapat mengirim alerts. Twitter berjanji akan memperluas layanan ini untuk memasukan lebih banyak organisasi di seluruh dunia.
Sementara organisasi yang berpartisipasi dapat menentukan informasi apa yang pantas dijadikan sebagai Twitter Alerts, fitur ini ditujukan sebagai sarana komunikasi saat terjadi krisis, bencana dan keadaan darurat, seperti:
-. Peringatan akan terjadinya bahaya.
-. Instruksi pencegahan.
-. Pengarahan evakuasi.
-. Peringatan keamanan mendesak.
-. Informasi mengenai akses ke sumber daya penting.
-. Informasi mengenai transit kritis dan layanan pemadaman.
-. Kerumunan dan manajemen informasi yang salah.
"Sosial media telah mengubah komunikasi selama bencana," kata FEMA Administrator Craig Fugate (@CraigatFEMA).
"Saat ini kita memiliki dua arah jalan -- warga diberitahu tentang bahaya secara tepat waktu dan manajer keadaan darurat menerima umpan balik secara langsung mengenai konsekuensi dari sebuah bencana," lanjutnya.
(ash/rns)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!