Motorola disebut-sebut sedang berupaya mendekati para karyawan ini. Spekulasi kian mencuat, terutama semenjak Google baru-baru ini mengonfirmasikan akan membuka toko di Waterloo, Kanada.
Seperti dilansir Ubergizmo, Jumat (27/9/2013), sejumlah analis memperkirakan, ini adalah pertanda bahwa Google dan Motorola bersiap mengincar sejumlah staf BlackBerry yang nantinya akan dirumahkan.
Baik Google maupun Motorola tidak memberikan konfirmasi apapun terkait laporan ini. Namun yang jelas, duo ini memang tengah gencar melakukan berbagai persiapan untuk menjual ponselnya ke pasar.
Beberapa waktu lalu, Motorola juga mengumumkan kebanggaannya akan merakit ponsel di negeri sendiri. Seperti diketahui, ponsel yang beredar saat ini kebanyakan dirakit di China atau Taiwan.
Berbeda dengan Motorola, vendor ponsel asal AS yang kini jadi milik Google itu merakit ponselnya di kampung halaman. Tentunya, ini jadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Kebanyakan vendor smartphone mempercayakan proses produksi handset mereka ke para pabrik perakitan di China. iPhone yang 'sangat Amerika' sekalipun, dibuat di China. Alasannya sederhana. Biaya produksinya lebih murah dan infrastruktur industrinya lebih nyaman bagi vendor.
Motorola tampaknya ingin mengubah fakta umum ini dengan Moto X, meski sebagian komponennya masih diimpor dari Asia. Ini juga menjadi salah satu hal penting yang dipromosikan Motorola.
(rns/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!