"Selama ini, ratusan developer dari berbagai kalangan sering kumpul bersama. Setiap bulan selalu ada diskusi dan menunjukkan apa yang sedang dan sudah dikerjakan. InDMF ini adalah ajang pamer kami, untuk mempromosikan kerja selama setahun terakhir ini," ujar Ary S Prihatmanto selaku Ketua InDMF saat ditemui detikinet di CC Timur ITB, Jalan Ganesa.
Selain pameran produk media digital, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan workshop, talkshow dan seminar dengan berbagai tema yang menarik. Menurutnya, digital media kini telah menjadi sebuah ekosistem yang perlu diikuti perkembangannya.
"Setelah bertemu dalam kegiatan ini, para developer punya gambaran, apa yang akan mereka lakukan tahun depan," katanya.
Ia menuturkan, saat ini tantangan para developer adalah untuk membuat produk yang memiliki value yang pas dengan kebutuhan user. Karena menurutnya saat ini banyak developer mampu dengan mudah membuat produk-produk simpel. Namun biasanya karya-karya media digital seperti aplikasi atau games itu hanya berupa hiburan.
"Menjadi tantangan tersendiri bagi para developer untuk membuat aplikasi yang lebih sulit lagi. Itu membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan karya simpel yang biasa. Misalnya aplikasi yang bisa mendeteksi kemacetan atau scheduling jadwal," tutur Ary.
Namun ia mengakui, aplikasi-aplikasi 'berat' belum banyak dilirik developer, karena user kebanyakan di Indonesia cenderung memilih aplikasi yang mudah dan menghibur.Next
(tya/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!