Adrian de Luca, Chief Technology Officer (CTO) Hitachi Data Systems APAC, mencontohkan sebuah tempat makan kecil di London yang melakukan pengolahan big data untuk menelisik keinginan konsumen.
"Ada sebuah toko kecil di London yang menjual sandwich dan sup. Mereka menggunakan informasi di sosial media untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan, membuat lebih banyak sandwich atau sup, karena di musim dingin, konsumen makan banyak sup daripada sandwich. Tapi di hari yang panas, mereka lebih memilih membeli lebih banyak sup," paparnya dalam acara Asia Pasific Media Tour Hitachi Data System yang dihadiri detikINET di Sydney, Australia.
"Dengan mengetahui informasi di sosial media, seperti 'Apa yang mereka makan di London, apa yang mereka katakan?' itu membantu mereka memutuskan apakah akan membuat lebih banyak sandwich atau sup. Ini adalah perusahaan kecil, tapi mereka melihat adanya kesempatan," tambah Adrian.
Meski tidak tertutup kemungkinan bagi startup untuk melakukan solusi big data. HDS akan tetap fokus pada enterprise. Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Hitachi Ltd ini mengatakan enterprise adalah pihak yang paling banyak mengalami kerugian jika tidak terjun di big data.
Adapun Neville Vincent, SVP & GM of HDS APAC sebelumnya mengatakan bahwa di Asia Pasifik, vendor asal Jepang itu melayani tiga sektor industri terbesar yakni layanan finansial, telekomunikasi dan pemerintahan.
(sha/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!