Indosat Melawan, Satelit Palapa-E Siap Mengangkasa

Jakarta - Indosat menegaskan perlawanannya atas usaha pemerintah yang ingin menarik kembali slot orbit 150,5 Bujur Timur (BT) yang tengah dihuni satelit Palapa C2.

Operator yang identik dengan warna kuning itu telah menyampaikan surat kepada Menkominfo Tifatul Sembiring berisi laporan penandatanganan kerjasama Palapa-E in Orbit Delivery Contract dengan Orbital Sciences pada tanggal 27 November 2013 kemarin terkait pemanfataan slot orbit satelit di orbit 150.5 BT.


Penandatanganan kontrak yang dilakukan oleh President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dan EVP & GM Orbital Sciences Michael E. Larkin ini merupakan tindak lanjut rencana Indosat dalam mempersiapkan peluncuran satelit Palapa-E di pada tahun 2016 mendatang.


"Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Indosat untuk memenuhi persyaratan Pemerintah. Dan, kami bergembira dan berterima kasih kepada berbagai pihak sehingga perjanjian kerjasama dengan Orbital Science dapat ditandatangani dalam tenggat waktu seperti yang dimintakan pemerintah," kata Alexander Rusli, dalam keterangannya, Jumat (29/11/2013).


Satelit Palapa-E akan menggantikan satelit Palapa-C2 yang mengorbit di slot 150.5 BT. Satelit Palapa-E yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi Jatiluhur ini menggunakan platform Satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences Corporation, memiliki kapasitas yang terdiri dari transponder C-Band standard dan extended serta transponder KU-Band (optional).


Satelit ini akan meng-cover wilayah Indonesia, ASEAN dan Regional Asia Pasifik. Satelit ini juga akan menjadi bagian dari jaringan backbone untuk mendukung seluruh layanan Indosat, baik layanan seluler, telekomunikasi tetap maupuan data tetap.


"Orbital Sciences siap mendukung Indosat sebagai pelanggan kami dalam rencana desain, produksi serta peluncuran satelit yang merupakan proyek yang penting bagi Indonesia. Dengan seluruh kapasitas yang dimilikinya, satelit GEOStar-2 dari Orbital Sciences adalah solusi optimal guna memenuhi kebutuhan satelit Indosat”, jelas Michael E. Larkin, EVP & GM Orbital Sciences.Next


(ash/fyk)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!