Google pun dikecam karena fitur ini bisa mengganggu privasi pengguna. Menurut juru kampanye soal privasi dari Electronic Privacy Information Center, Marc Rotenberg fitur baru ini masuk kategori sangat mengganggu.
Seperti detikINET kutip dari Foxnews, Selasa (14/1/2014), semua pengguna terancam bisa dihubungi pihak asing yang tidak dikenal dan mungkin tidak mereka inginkan. Belum lagi fitur ini bisa membuka pintu masuk bagi spam.
Product Manager Google, David Nachum menjelaskan perubahan ini akan membuat orang yang menggunakan Gmail dan Google+ lebih mudah untuk terhubung melalui email.
Pengguna akan memiliki pilihan untuk menonaktifkan fitur baru ini dan dapat memilih hanya mengizinkan orang-orang dalam lingkaran mereka yang bisa menghubungi.
Ia juga menegaskan, semua pengguna mendapatkan peringatan terlebih dulu mengenai fitur baru ini dan bagaimana untuk mengubah pengaturan default, dalam beberapa hari ke depan. Sedangkan untuk alamat email tidak akan terlihat oleh koneksi Google+ sampai pengguna membalas pesan ke orang itu.
Google sendiri banyak disorot dalam masalah privasi di sejumlah negara. Belum lama ini, pengawas digital piracy Prancis telah mendenda Google sebesar 150 ribu euro karena dianggap melanggar peraturan yang memastikan privasi data.
(rou/rns)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!