Chen mengklaim kalau persediaan BlackBerry di toko onlinenya habis dalam waktu 3 jam. Sedangkan di Amazon juga ludes dalam waktu 10 jam. BlackBerry Passport sendiri dijual USD 599. "Ini merupakan penerimaan yang bagus," kata Chen.
Chen melaporkan hasil penjualan BlackBerry Passport bersamaan dengan pengumuman keuangan untuk kuartal II 2014. Vendor asal Kanada ini merugi USD 207 juta, masih cukup besar tapi sudah berkurang dari kerugian tahun sebelumnya yang senilai USD 965 juta.
Pendapatan mencapai USD 916 juta, menurun dari raihan USD 1,57 miliar pada tahun sebelumnya. Chen menilai performa keuangan BlackBerry mulai membaik dan mungkin sudah bisa kembali untung pada pertengahan tahun 2015.
Pasar juga menyambut baik performa keuangan BlackBerry sehingga sahamnya naik sekitar 4%. "Mereka melakukan semua hal dengan tepat, yang merupakan sesuatu yang bagus," kata analis Colin Gilis dari BGC Partners.
Chen sendiri yakin banyak orang akan kembali memakai BlackBerry, terutama di sektor enterprise. "Saya bicara pada banyak eksekutif dan pihak yang tertarik bekerja sama dengan kami. Teknologi kami bekerja dengan baik. Pemerintah menggunakannya, bank-bank besar menggunakannya," ucap Chen, dikutip detikINET dari ComputerWorld, Sabtu (27/9/2014).
(fyk/fyk)