Menurut pengamat sosial media Nukman Luthfie, masuknya sebuah topik/hashtag ke daftar trending topic Twitter itu terkait dari algoritmanya.
Nah, algoritma trending topic itu bukan banyak atas dasar tweet, tapi lonjakan cepat pada waktu tertentu. "Namanya juga trending," ujar Nukman.
"#ShameOnYouSBY memang masih banyak ditweet, tapi kemarin tak melonjak lagi angkanya, wajar hilang dari TT (trending topic). Karena trennya melorot meski jumlah tweetnya banyak," Nukman menjelaskan via akun Twitternya.
Ia melanjutkan, tren itu lonjakan mendadak, bukan jumlah atau volume. Itu sebabnya tanda pagar (tagar) baru #ShamedByYou langsung bertengger di daftar puncak trending alias mentrending.
Lantas, apakah yang hilang dari trending topic bisa masuk lagi?
"Bisa! Asal memenuhi syarat trending. Bukan jumlah tweet. Tapi trennya. Lonjakannya," tandas Nukman.
Sebelumnya, Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Cawidu memastikan, jika menghilangnya hashtag #ShameOnYouSBY di trending topic Twitter bukan atas permintaan Kominfo.
"Tidak mungkin itu request dari pemerintah," tegasnya saat dikonfirmasi detikINET.
(ash/asj)