Teknologi Rumah Pintar Bisa Diadopsi Indonesia

Jakarta - Konsep smarthome sedang ramai diperbincangkan di mancanegara. Allied Market Research memperkirakan bahwa pasar untuk bangunan rumah atau gedung dengan konsep rumah pintar ini telah mengalami lonjakan nilai mencapai USD 7 miliar.

Angka tersebut diperkirakan akan terus tumbuh menjadi USD 35.5 miliar pada tahun 2020, yang mana merepresentasikan pertumbuhan per tahun (CAGR) hingga sebesar 29.5%. Pada periode yang sama, wilayah Asia-Pasifik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 37.7%.


Di Indonesia sendiri konsep rumah pintar ini masih terhitung baru, khususnya karena masih banyak miskonsepsi yang beredar tentang definisi smarthome ini.


Smarthome adalah suatu ide dimana pemilik rumah dapat mengatur semua bagian di rumahnya dengan menggunakan sistem yang terintegrasi ke smartphone atau gadget lainnya. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para penggunanya.


Menurut Pongky Suhendro, Direktur Indotorc -- perusahaan lokal yang terjun ke bisnis smarthome, teknologi rumah pintar tidak hanya menawarkan fitur keamanan, namun bisa lebih dari itu.


"Smarthome adalah konsep menyeluruh mengenai pengelolaan rumah yang baik, dan ada banyak aspek yang termasuk di dalamnya. Selain aspek keamanan, Smarthome juga menawarkan penghematan energi dan kontrol penuh atas apa yang terjadi di rumah Anda," kata Suhendro.


Tak bisa dipungkiri, faktor keamanan adalah faktor yang paling penting bagi mayoritas konsumen. Hal ini diungkap 2014 State of Smarthome, yang menunjukkan bahwa 90% responden tertarik dengan gagasan Smarthome karena fitur keamanannya untuk personal dan keluarga di rumah.Next


(rou/rou)