Video Conference, Solusi Meeting Daripada Kena Macet

Jakarta - Layanan video conference belakangan makin banyak diadopsi oleh pasar korporasi sebagai solusi untuk meeting. Rapat virtual dinilai jauh lebih efektif dan lebih murah jika dibandingkan memaksakan diri untuk menggelar pertemuan di tengah kota yang macet seperti Jakarta.

Kondisi lalu-lintas yang kurang ramah terhadap aktivitas bisnis ini memang tak melulu membawa kerugian. Oleh Multipolar Technology, kondisi ini justru jadi berkah untuk menggenjot solusi bisnisnya dengan menawarkan layanan video conference (Vicon).


"Pasar vicon lumayan besar terutama di Jakarta yang terkenal macet. Rapat antar cabang perusahaan harus tetap dilakukan, tapi biayanya membengkak. Kami menghadirkan paket vicon sebagai alternatif solusi bertatap muka langsung, tanpa batasan jarak, waktu, dan tentunya lebih ekonomis," ungkap Solution & Infrastructure Business Director Multipolar Technology, Jip Ivan di Jakarta, Senin (15/9/2014).


Solusi video conference Multipolar yang dinamakan Vicon Vaganza ini terdiri atas beberapa perangkat teknologi terkini dari Cisco System. Jika umumnya koneksi video conference membutuhkan nomor IP address untuk bisa terhubung dengan lawan bicara di ruang rapat, Multipolar menawarkan Video Identity Plan dan Virtual Meeting Room, dimana pelanggan bisa menggunakan nama domain perusahaan atau nama brand sesuai keinginan pelanggan untuk menggantikan nomor IP address, dan terhubung dalam virtual meeting room di cloud.


Keunggulan lainnya adalah fitur Intelligent Proximity, yang baru ada di perangkat vicon Cisco, yang memungkinkan perangkat vicon ini dapat dikontrol dari perangkat mobile peserta yang berbasis Android dan iOS, seperti mencari kontak atau melakukan panggilan.


Khusus di bisnis perhotelan, fasilitas vicon diyakini mampu meningkatkan nilai jual layanan hotel. Fasilitas ruang rapat yang ditawarkan hotel seperti layar, proyektor LCD, WiFi dan sambungan telepon, dapat diperkaya dengan tambahan teknologi vicon yang sudah mulai bertumbuh kebutuhannya.


Sementara itu, Direktur Keuangan Multipolar Technology Hanny Untar mengakui layanan untuk IT Consulting semacam ini sebagai salah satu bisnis unggulannya. Jasa layanan ini mampu memberikan kontribusi sekitar 20% terhadap total pendapatan perusahaan.


Padahal sekitar lima tahun sebelumnya, layanan IT Consulting kontribusinya hanya kurang dari 10% terhadap pendapatan Multipolar. Dalam catatan, Multipolar Technology tahun ini membidik pendapatan Rp 1,67 triliun dengan laba bersih Rp 53 miliar.


(rou/ash)