Materi yang disampaikan saat pelatihan meliputi pengenalan Wifi.id, sosialisasi penerapan kurikulum dan pembelajaran abad 21, integritas teknologi dan praktik terbaik pembelajaran inovatif, serta pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran dan public speaking.
Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan, melalui program ini Telkom berharap agar guru-guru di Indonesia mampu menjadi fasilitator kegiatan belajar mengajar yang berkualitas agar mampu meningkatkan daya saing generasi muda penerus bangsa.
"Untuk mendukung program ini kami mengalokasikan dana khusus sekitar Rp 2-3 miliar per tahun melalui program corporate social responsibility," ujarnya di sela peluncuran IndiLearning di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu ( 17/9/2014).
Di samping itu juga, Telkom berupaya menumbuhkan industri digital kreatif melalui penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung seperti Broadband Learning Center di 61 Kota di Indonesia yang memberikan pelatihan TIK bagi siswa dan guru dengan sertifikasi internasional, bekerjasama dengan Intel.
Melalui program ini, Telkom menargetkan 50.000 Master Trainer guru sampai tahun 2015. Selain itu, Telkom juga membangunCreative Centers di 20 titik di seluruh Indonesia serta Creative Camps yaitu Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley dan Jakarta Digital Valley.
Dukungan Telkom terhadap pengenalan TIK kepada komunitas guru bertujuan untuk mengakomodasi minat dan ketertarikan masyarakat terhadap industri digital kreatif dan mendukung kegiatan para pelaku industri digital kreatif di Indonesia.
"Ini juga untuk mempersiapkan kualitas generasi muda untuk bersaing secara global, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan segera berlangsung pada akhir tahun 2015," pungkas Arief.
(rou/fyk)