Soal Data Center di Indonesia, Bagaimana Twitter?

Jakarta - Seperti Google dan BlackBerry, bukan tidak mungkin kehadiran kantor operasional Twitter di Indonesia akan berlanjut dengan ditagihnya situs mikroblogging itu untuk mendirikan data center. Bagaimana tanggapan Twitter jika diminta hal serupa?

"Ada tim kami yang khusus menangani hukum dan kebijakan. Mereka melakukan tugasnya untuk memastikan tanggung jawab dan operasional kami di Indonesia bisa berjalan lancar," jawab Rishi Jaitly, Twitter's Partnership Director of Southeast Asia Twitter dengan diplomatis.


Dalam wawancara dengan sejumlah media di Hotel Mulia Senayan pekan ini, Rishi hanya menegaskan bahwa orientasi mereka adalah melayani para pengguna dan mitranya di Indonesia.


Head Corporate Communications Twitter Asia Pasific Dickson Seow selanjutnya menambahkan bagaimana mereka mau bekerjasama dengan hukum setempat.


"Kami punya laporan transparasi yang kami cek setiap 6 bulan. Kami akan memberitahukan berapa banyak permintaan dari pemerintah atau permintaan penghapusan konten dan akun yang dibobol," paparnya.


Dikatakannya, dalam 6 bulan terakhir sejak kunjungan Twitter ke Indonesia, tidak ada laporan mengenai invasi terhadap sebuah akun atau permintaan penghapusan konten.


"Untuk urusan hukum dan aturan yang diperlukan di Indonesia, dengan kami memutuskan datang ke sini, kami tahu bahwa kami harus mempertimbangkan hal berkaitan dengan hukum. Itu sebabnya kami memiliki tim terpisah yang menangani hukum dan kebijakan," sebutnya.


Seperti yang sudah-sudah, banyak pebisnis over the top (OTT) dunia -- seperti Google, Facebook, Twitter dan lainnya -- melihat bahwa Indonesia merupakan pasar yang empuk secara bisnis.


Namun di sisi lain, Indonesia juga punya aturan hukum, sehingga tak cuma dijadikan sebagai tempat jualan. Salah satu aturan yang kerap ditagih adalah soal pembangunan data center ini.


(rns/ash)