Dikatakan demikian karena Samsung disebut telah siap memproduksi secara massal prosesor berpabrikasi 14 nm dengan proses FinFET. Penggunaan proses FinFET sendiri diawali oleh Intel, berarti Samsung jadi produsen chip kedua yang menggunakan metode anyar pembuatan prosesor itu.
Penggunaan proses FinFET untuk menggarap prosesor 14 nm pun diklaim bakal mampu meninggalkan prosesor 20 nm secara signifikan. Samsung lantas membandingkan prosesor 14 nm dengan Exynos 5430 dan Exynos 5433 yang masih pabrikasi 20 nm.
Loncatan performanya disebut sampai 20% lebih kencang, namun konsumsi dayanya justru 35% lebih hemat.
Bila dibandingkan Intel yang duluan mengimplementasikan proses FinFET, Samsung juga disebut lebih unggul soal produksinya. Karena dengan alasan tertentu, Intel masih belum mulai memproduksi prosesor 14 nm.
Pun meski Samsung mengakui siap memproduksi massal prosesor 14 nm, seperti detikINET kutip dari Toms Hardware, Selasa (17/2/2015), ternyata produsen Korea Selatan ini tak benar-benar menggunakan proses 14 nm untuk produksi chipsetnya.
Melainkan menggunakan proses di antara 14 nm dan 20nm. Tak jelas maksudnya seperti apa. Sedangkan Intel meski belum memulai produksi prosesor 14 nm, nantinya raksasa chip ini akan benar-benar memakai proses 14 nm.
Adapun prosesor pertama Samsung yang disebut telah menggunakan proses 14 nm adalah Exynos 7420. Dari bocorannya, prosesor inilah yang akan dibenamkan Samsung di calon ponsel jagoannya, Galaxy S6. Bila terbukti, sepertinya Galaxy S6 bakal menyodorkan performa yang sangat-sangat menjanjikan.
Sudah mampunya Samsung menggunakan proses 14 nm, juga disebut-sebut sebagai alasan Apple untuk kembali mempercayai ‘musuh bebuyutannya’ itu guna memproduksi prosesor terbarunya kelak, menggantikan TSMC yang sekarang lebih dipercayanya.
(yud/rou)
