Di sisi lain, sejumlah analis memperkirakan Apple kemungkinan menerima sebanyak 2,2 juta unit pre order iPhone terbarunya tersebut di hari pertama. Namun prediksi ini tidak merinci porsi masing-masing untuk iPhone 5C dan iPhone 5S.
iPhone 5S diperkirakan mendapatkan sambutan hangat. Dengan fitur premium seperti sensor sidik jari dan prosesor 64 bit, iPhone 5S lebih tinggi 'kastanya' dibandingkan iPhone 5C. Sementara itu, antusiasme terhadap iPhone 5C tampaknya gagal memenuhi harapan.
Dugaan ini setidaknya terlihat di Inggris. Negara ini adalah salah satu dari 10 negara yang mulai berjualan iPhone terbaru pekan ini. The Guardian, Senin (23/9/2013) melansir, seorang sumber operator yang digandeng Apple di Inggris menyebutkan, pre order iPhone 5C sepi peminat.
Tampaknya antusiasme konsumen yang semula menantikan dengan tak sabar kehadiran iPhone murah, padam seketika setelah iPhone 5C dirilis. Sebutan iPhone 'murah' tak terbukti mengingat Apple membanderolnya dengan harga yang masih terbilang mahal.
Satu-satunya daya tarik iPhone 5C adalah casing plastiknya yang berwarna-warni. Calon pengguna tentunya berpikir akan lebih menguntungkan memilih iPhone 5S yang jelas 'premium'. Merilis dua iPhone baru sekaligus pun dinilai analis aneh bagi konsumen karena sebelumnya Apple belum pernah melakukannya.
(rns/tyo)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!