BlackBerry Berencana Jadi Private Company

Jakarta - Setelah konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial Holding Limited menyatakan minatnya untuk membeli semua saham BlackBerry, kabar lain menyebutkan kalau BlackBerry mungkin akan menjadi private company.

Seperti diketahui, miliader Prem Watsa memimpin konsorsium ini untuk melego BlackBerry dengan nilai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 54 triliun. Harga yang termasuk murah bagi perusahaan sekelas BlackBerry.


Walau tidak dikatakan secara langsung, namun pernyataan Watsa tersurat menyatakan rencana BlackBerry menjadi perusahaan tertutup.


"Ini akan menjadikan bab baru bagi BlackBerry dan kemudian akan memberikan nilai sesuatu yang langsung kepada pemegang saham," kata Warsa terkait pembelian BlackBerry tersebut olehnya, yang dikutip detikINET dari CNN, Selasa (24/9/2013).


Pengumuman rencana pembelian ini sendiri dilakukan tiga hari setelah BlackBerry mengumumkan laporan keuangannya yang tercatat suram. Di kuartal kedua lalu, perusahaan ini membukukan kerugian mencapai USD 1 miliar dan mem-PHK 4.500 karyawannya.


Prem Watsa sendiri bukan orang baru di BlackBerry, sebelumnya dia adalah dewan direksi di perusahaan tersebut dengan kepemilikan saham mencapai 10%.


Kendati harga sudah ditentukan, namun kabarnya pengumuman mengenai pembelian ini baru akan terjadi pada 4 November mendatang. Dengan catatan, harga mungkin masih saja berubah, tergantung sumber dana dari konsorsium tersebut.


Bila kata sepakat sudah didapatkan, rinciannya adalah saham BlackBerry akan dijual dengan harga USD 9 per lembar.


Belum ada rincian laporan resmi dari pihak BlackBerry terkait tawaran resmi untuk BlackBerry tersebut.


(tyo/tyo)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!