Menurut Ivan Cahya Permana, VP Technology and System Telkomsel, implementasi LTE di Indonesia bisa dibilang sudah mendesak. Dimana sudah 50% negara di dunia sudah menggelar layanan teknologi komunikasi generasi keempat (4G) ini.
Sementara jumlah operator telekomunikasi yang telah menggelar layanan LTE sebanyak 213 di berbagai negara. Padahal pada tahun 2010, baru ada 17 operator yang menjajakan LTE.
"Jadi bisa dilihat cepatnya perkembangan LTE. Di negara tetangga kita saja, Filipina sudah launching LTE," ujar Ivan, di sela trial LTE di kantor Telkomsel, Jakarta, Senin (22/9/2013).
LTE pun dipercaya bakal memberi dampak besar untuk masyarakat Indonesia. Terlebih bagi penggiat industri kreatif yang menyandarkan aktivitasnya dari kecepatan layanan data (internet).
"Lihat saja di iTunes Store, dalam sehari bisa 1.000 aplikasi yang masuk. Dari jumlah itu, ada berapa banyak dari Indonesia?" kata Ivan.
Otomatis, aktivitas praktisi bisnis digital tergantung dari performa kecepatan internet. Nah, dengan kecepatan LTE yang lebih ngebut, industri digital Tanah Air pun dipercaya akan lebih berbicara di kancah dunia.
"Dari sisi bisnis telekomunikasi, ada LTE juga akan menciptakan iklim bisnis yang lebih baik," lanjut Ivam.
Salah satu dukungannya adalah bakal dikeluarkan aturan dari pemerintah untuk mengatur bisnis over the top (OTT). Telkomsel sendiri ingin menjadi jembatan inovasi anak negeri di era digital sekarang ini.
Skema bisnis LTE sendiri memang masih ditimang-timang. Kemungkinan besar, bakal dibuat segmen cluster. Dimana bagi pelanggan yang ingin merasakan kecepatan ekstra akan dikenakan tarif yang lebih premium.
"Pada intinya sama seperti 3G. Tapi itu nantilah skema bisnisnya masih dalam tahap analisis, tetapi kemungkinan akan ada cluster segmen," tukas Ivan.
Lantaran sudah mengadopsi model Single RAN pada sekitar 70% BTS yang dimilikinya, Telkomsel pede untuk mengimplementasikan LTE di Indonesia tak memakan waktu terlalu lama. Termasuk untuk ekspansi jaringannya di berbagai kota.
"Saat ini, Telkomsel menambah 1.000 BTS setiap bulan. Untuk LTE, bisa sekitar 2-3 bulan untuk 1.000 BTS (LTE). Tentunya kita baru bisa membangun BTS LTE ini kalau sudah direestui. Ini termasuk membangun billing engine," tutup Ivan.
LTE memang menjanjikan. Dalam trial yang digelar di kantor Telkomsel di Wisma Mulia, Jakarta, terlihat jika teknologi tersebut tampil lebih ngebut. Saat dicek pada speedtest.net, kecepatan LTE Telkomsel ini rata-rata hampir mendekati kecepatan download 20 Mbps.
"Kecepatan ini sebenarnya bisa lebih tinggi lagi, soalnya di lantai ini sudah cukup banyak yang menggunakan LTE. Kita pernah melakukan trial sampai 35 Mbps dengan lebar frekuensi 5 Mhz. Sementara dengan kondisi yang lebih mendukung dan lebar frekuensi lebih besar, bisa sampai tembus 150 Mbps," tegas seorang teknisi Telkomsel yang menemani acara trial LTE ini.
(ash/tyo)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!