Lalu Lintas Data di Awan Semakin Sesak

Jakarta - Lalu lintas data center yang melayani cloud computing diprediksi akan semakin sesak. Jumlahnya bahkan ditaksir sampai dua per tiga trafik data center global.

Di tahun 2012 lalu lintas data di 'awan' sudah terbilang sesak dengan besaran sekitar 1,2 zettabyte, sementara di tahun 2017 mendatang jumlahnya akan naik hingga kali lipat dengan trafik 5,3 zettabyte. Sekadar catatan, 1 zettabyte setara dengan 1 miliar terabyte.


Menurut laporan tahunan Cisco Global Cloud Index Total lalu lintas data center yang akan diolah pada tahun 2017 diprediksi akan mencapai lebih dari 7,7 zettabyte.


Dari seluruh data tersebut 17% di antaranya dihasilkan oleh end users yang mengakses cloud untuk web surfing, video streaming, kolaborasi, dan connected device, yang kesemuanya merupakan bagian dari skema Internet of Everything. Sebuah koneksi berjaringan antara orang, data, proses, dan benda.


Stuart Hendry, Managing Director untuk Cisco Indonesia, besarnya data yang dihasilkan nanti seharusnya bisa diterima secara positif oleh para penyedia jaringan. Karena hal ini bisa diolah agar memiliki nilai ekonomi yang baik


"Pertumbuhan lalu lintas cloud merupakan kesempatan besar bagi penyedia layanan data center local dan penyedia layanan telekomunikasi lokal yang juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Hendry, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (8/11/2013).


Dari sudut pandang regional, Cisco Global Cloud Index memprediksikan bahwa sampai 2017 mendatang, Timur Tengah dan Afrika akan memiliki laju pertumbuhan lalu-lintas cloud tertinggi (57% CAGR), diikuti oleh Asia Pasifik (43% CAGR) dan Eropa Tengah dan Eropa Timur (36% CAGR).


(eno/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!