Pernyataan Snowden itu sejatinya sudah dibantah oleh Rovio. Perusahaan asal Finlandia ini mengaku tidak bekerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat atau Inggris untuk menyadap data para pemain Angry Birds.
"Rovio Entertainment Ltd tidak berbagi data, berkolaborasi atau berkolusi dengan agen mata-mata pemerintah seperti NSA, GCHQ (Inggris) atau agen mana saja di dunia," tulis pihak Rovio.
Meski begitu, sejumlah grup hacker tetap merasa kecewa. Mereka meluapkan kekesalannya dengan meretas situs utama Angry Birds. Foto burung pemarah itu pun diubah menjadi 'Burung Mata-mata' lengkap dengan logo NSA di dahinya.
Pelaku yang menamakan diri mereka Anti-NSA menyerang Domain Name System (DNS) milik situs Angry Birds. Kemudian lalu lintas data yang mengarah ke situs tersebut dialihkan ke website lain yang berada di bawah kendali sang hacker.
Seperti dikutip detikINET dari SC Magazine, Jumat (31/1/2014), situs Angry Birds kini sudah kembali normal. Pihak Rovio dengan cepat langsung merespon anomali yang terjadi pada situs mereka.
(eno/eno)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!