Rencana itu bersamaan dengan pengumuman HP yang akan membuat OpenStack untuk layanan cloud publiknya yang tersedia di 20 data center dalam 18 bulan ke depan. OpenStack, proyek cloud computing yang didirikan HP, menyediakan platform cloud computing open source gratis bagi publik dan layanan private cloud.
"Tantangan customer saat ini melampaui cloud. Antara lain termasuk bagaimana mengaturnya, mengontrol serta skala aplikasi dalam lingkungan hybrid yang memperluas banyak pendekatan teknologi," ujar Martin Fink, Executive Vice President & Chief Technology Officer HP, seperti detikINET kutip Reuters, Rabu (7/5/2014).
Untuk mewujudkan rencananya itu, HP pekan lalu menandatangani kesepakatan kontrak dengan manufaktur asal Taiwan Foxconn Technology Group, untuk membuat server penyedia layanan cloud computing.
Layanan cloud kian populer tak hanya di kalangan perusahaan berskala besar, tetapi juga startup. Mereka umumnya bergantung pada komputer yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan seperti Amazon dan Google, ketimbang membeli perlengkapan sendiri.
Amazon dan Google baru-baru ini memangkas harga layanan cloud computing mereka, karena semakin banyak perusahaan yang meramaikan pasar ini. Cisco Systems Maret silam menawarkan layanan cloud dan menganggarkan hingga USD 1 miliar dalam dua tahun ke depan.
Sementara itu Microsoft, akan meningkatkan penawaran cloud storage-nya untuk pengguna kalangan bisnis hingga 40 kali lipat. Tak heran, HP pun bersemangat menggarap layanan cloud miliknya.
(rns/rou)