Larangan ini memunculkan protes dari sebagian fans Tomodachi Life. Menggelar kampanye di social media, mereka meminta Nintendo membolehkan hubungan sesama jenis di antara karakter di game tersebut.
Tye Marini, salah satu fans Tomodachi Life dari Arizona, Amerika Serikat (AS) mengeluhkan avatarnya tak bisa menikah dengan sesama jenis di game tersebut.
"Saya ingin menikahi tunangan saya di Tomodachi Life, tapi tidak bisa," ujar pria 23 tahun ini, seperti dilansir BBC, Kamis (8/5/2014).
Tomodachi Life menjadi game populer di Jepang. Sukses di kandang sendiri, fan base game ini kemudian merambah ke berbagai negara. Juni mendatang, Tomodachi Life juga akan tersedia di AS dan Eropa.
"Opsi hubungan asmara di Tomodachi Life merepresentasikan hanya merepresentasikan dunia yang menyenangkan, bukan simulasi kehidupan sesungguhnya," demikian pernyataan Nintendo Amerika.
Nintendo berharap fans game ini melihat Tomodachi Life sebagai permainan unik dan menyenangkan, bukan sesuatu yang serius dengan respons berbagai komentar sosial.
Opsi hubungan asmara sesama jenis yang ada di game terlaris di perangkat Nintendo 3DS ini dikatakan Nintendo bukan bagian dari versi originalnya yang diluncurkan di Jepang.
Dirilis tahun lalu di Jepang, Tomodachi Life menampilkan karakter Mii, avatar yang bisa diatur sesuai keinginan si gamer. Mii tinggal di sebuah pulau virtual, dan gamer bisa mendiami pulau melalui karakter Mii dengan keluarga dan teman-temannya.
(rns/rns)