Symantec dengan produk Norton, sudah hadir selama belasan tahun untuk memagari komputer dari program jahat. Dengan pengalamannya yang begitu lama wajar rasanya jika Norton menjadi salah satu antivirus paling laris.
Tapi masa keemasan Norton tampaknya akan segera berakhir. Brian Dye, Senior vice president untuk Symantec, merasa era antivirus sudah mati. Para industri dibidang ini harus mencari cara baru mengembangkan bisnis mereka.
"Kami melihat bahwa antivirus bukan lagi sebuah produk yang menghasilkan. Antivirus sudah mati," kata Dye kepada Wall Street Journal yang dikutip detikINET, Selasa (6/5/2014).
Ucapan Dye itu bukan tanpa alasan kuat. Ia melihat secanggih apa pun antivirus baru, tetap akan ada peretas yang bisa membobolnya. Kemudian mengambil keuntungan dari aksinya itu.
Antivirus juga dipercaya sudah tidak ampuh untuk memerangi kejahatan cyber. Menurut Symantec, hanya sekitar 45% serangan di dunia maya yang bisa ditangkis aplikasi tersebut. Itu pun jika antivirus yang dipakai belum kebobolan.
Nah, daripada melulu memerangi hal yang tidak ada habisnya itu, Symantec mengaku akan mencari cara lain untuk mengembangkan bisnisnya, dan antivirus hanya akan mengambil porsi kecil dari layanannya itu.
Symantec akan membentuk tim khusus yang akan membuat produk keamanan jaringan, sosial media, mencegah malware yang menyusup dalam situs, mengamankan VPN, dan proteksi hingga ke level cloud computting. Jadi ke depannya antivirus bukan lagi menjadi produk andalan produsen asal Amerika Serikat itu.
(eno/rou)