Kena Pajak Barang Mewah, Ponsel Merek Lokal Jadi Mahal?

Jakarta - Rencana implementasi Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 20% mungkin juga akan berimbas kepada produsen ponsel yang mengusung merek lokal. Bakal jadi mahal?

Advan, salah satu produsen asal Indonesia yang masih banyak mengimpor produk ponsel dan tablet, mau tak mau juga akan ikut kena imbasnya. Hal ini diakui Tjandra Lianto, Direktur Pemasaran Advan.


"Harga akan naik? Kami belum tahu juga karena sejauh ini masih rencana. Mungkin akan ada sedikit penyesuaian, tapi di kami mungkin tidak naik 20%. Kami tetap akan menyesuaikan dengan daya beli masyarakat," ujarnya kepada detikINET di Senayan City, Jakarta, Kamis (8/5/2014).


Advan sendiri sejauh ini berencana untuk merilis sekitar 30 jenis produk smartphone, phablet, dan tablet mulai dari ukuran 3 inch, 4 inch, 5 inch, dan 7 inch. Semuanya mengusung Android. Harganya pun disesuaikan dengan katagori segmen pengguna mulai dari rentang di bawah Rp 1 juta hingga Rp 3 jutaan.


Sementara di lain pihak, Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Alexander Rusli menilai kebijakan pajak dalam PPnBM ini justru dikhawatirkan malah membuat peredaran ponsel ilegal alias selundupan atau black market, makin merajalela.


"PPnBM ini justru bisa bikin yang gelap makin gelap. Insentif orang untuk nyelundupin jadi makin besar selama masih ada perbedaan antara barang selundupan dan barang normal," ujarnya belum lama ini.


(rou/tyo)